Aku ingin bercerita sedikit mengenai
pertemuan pertama dengan laki-laki itu, laki-laki yang berhasil bikin aku tidak
berhenti untuk memikirkannya barang sedetikpun.
17 maret 2018
Hari dimana kita bertemu. Sebenarnya
aku nggak tau waktu itu kalau kita akan bertemu. Aku kira aku hanya akan tau
kamu lewat media sosial. Aku tau kamu sejak lama. Hari itu niat hati ingin
berkumpul bersama teman-temanku sebenarnya. Aku naik kereta lalu melanjutkan
naik ojek online ketempat itu, disana ada teman-temanku, namun nyatanya kamu
juga disitu, dihari itu aku ditakdirkan Tuhan Yang Maha Baik Itu untuk bertemu
denganmu. Kebetulan atau nggak, aku nggak tau. Tapi aku nggak percaya tuh sama
yang namanya kebetulan. Semua yang terjadi aku percaya bahwa itu adalah
kehendak Tuhan.
Aku mempercayaimu sebelum akhirnya
jatuh (hati). Aku mempercayakan hatiku untuk jatuh padamu. Aku senang
sekali atas pertemuan kita tempo lalu, meski kamu nggak tau, nggak papa. Pertemuan
pertama itu begitu membekas di hati. Tombol discard dan erase untuk
kenangan itu tak bisa kutemui. Padahal hanya sekedar kata “Hai”, berjabat
tangan, dan saling mengucapkan nama, sesederhana itu. Hahaha. Sesederhana itu.
Di antara waktu-waktuku belajar,
selalu ada waktu yang kucuri demi mengetahui tentang kamu lebih banyak lagi.
Dan demi sebuah kesempatan di mana waktu dan tempat akan mempertemukan kita
lagi. Mungkin terlalu cepat perasaan ini datang. Mungkin tak layak pula
bila buru-buru aku katakan padamu.
Kamu adalah kejutan yang tak
kurencanakan. Tadinya aku pikir perasaan ini takkan pernah ada. Tadinya aku
pikir kamu hanya laki-laki tampan yang hanya akan aku kagumi sesaat, tapi
nyatanya apa? Sampai tulisan ini aku tulis pun, wajah dan senyummu nggak hilang
sedikitpun dari pikiranku. Tadinya aku takut untuk menetapkan hati jatuh cinta
padamu atau tidak, tapi aku tetap nekat meski aku tau akan sakit nantinya. Aku
terlalu takut jika kamu tau yang sebenarnya. Aku juga terlalu tau diri untuk
tampak diri di hadapanmu. Aku malu. Aku takut. Aku takut kamu risih dan menjauh
sementara kita saja belum pernah sedekat itu, sedekat yang kumau.
Dari hari setelah pertemuan kita
sampai detik inipun aku nggak bisa lepas dari bayangan kamu. Sampai-sampai kamu
datang ke mimpiku. Sering-sering datang ya! Hidupku tak lagi
sama semenjak hari itu. Sholat lima waktuku lebih awal lagi aku lakukan.
Namamu menjadi tambahan doa setelah doa-doaku yang lain. Jatuh cinta padamu
membawa dampak baik untuk aku. Banyak memberi motivasi untuk aku berubah
menjadi lebih baik, supaya aku merasa lebih pantas bersanding denganmu. Aku bahagia
bisa berubah menjadi lebih baik lagi termotivasi dengan adanya kamu, tapi tentu
saja niat utamaku berubah ya karena Tuhan.. Mengapa jatuh cinta padamu bisa sebahagia ini?
Aku akan dekatimu melalui doa, biar
Tuhan yang dekatkan kita...
Hey sosok yang mencuri hatiku, tahukah jika aku
jatuh cinta padamu?
Aku berharap semoga Tuhan dan semesta berbaik
hati memperbolehkan kita segera bertemu lagi~
Hai, laki-laki minangku♡
-dari aku perempuan sederhana dengan cinta yang
sederhana pula
(290318)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar