Matahari pagi tersenyum kala itu, bahagia karena Tuhan mengizinkannya menyinari dunia. Persis layaknya aku kala itu, bahagia sekali karena Tuhan mengizinkanku bertemu denganmu..
Aku ingin mengucapkan terimakasih pada Tuhan dan semesta, atas pertemuan kita tempo lalu yang masih membekas hingga tulisan ini kuketik. Setiap hari selalu kamu, kamu, dan kamu. Mengapa bayangmu menghantui? Padahal kita saja baru bertemu 2 kali. Jantungku berpacu lebih cepat dari biasanya, setiap kali aku bermimpi tentangmu.
Aku heran..
Mengapa cepat sekali?
Mengapa cepat sekali aku jatuh cinta padamu?
Mengapa semudah itu, Tuan?
Cinta atau hanya kagum?
Haha. Aku pikir, aku tidak hanya kagum padamu, tapi aku cinta, cinta pada pandangan pertama.
Maaf jika lancang..
Tapi aku hanya ingin sampaikan sesuatu, sesuatu yang pasti akan membuatmu terkejut. Aku minta maaf.
Aku ingin menjadikanmu satu-satunya dihidupku
Aku ingin menjadikanmu teman hidupku
Aku ingin menjadikanmu pelengkap rinduku
Aku ingin menjadikanmu teman suka dukaku
Karena aku mencintaimu setelah hari itu
Tetapi aku telalu pengecut untuk ini
Untuk membuatmu sadar akan rasaku yang ada. Hanya lewat tulisan ini dan doa aku bisa menyampaikannya
Aku ingin kita seperti sepasang sepatu
Bentuknya tak sama persis, namun serasi
Berjalan tak beriringan, namun tujuannya sama. Dan bila yang satu hilang, yang lain tak berarti. Sama layaknya ketika kau hilang aku tak berarti apapun
Pertanyaanya,
"Bersediakah kamu?:)"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar